Sabtu, 11 Februari 2023

PENGUJIAN TITIK LELEH DAN LEMBEK ASPAL DAN TER

 I. TUJUAN

         Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter bertujuan untuk mengetahui suhu dimana aspal dan ter mulai lembek dengan menggunakan ring and ball test.


II. LANDASAN TEORI

        Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada penggunaan suhu. Perilaku atau respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya membentuk suatu spektrum atau beragam, tergantung dari komposisi unsur-unsur penyusunnya. Percobaan ini diciptakan karena pelembekan bahan-bahan dari aspal dan ter (Dhana, 2013).

         Titik lembek memiliki peran yang penting untuk material yang digunakan sebagai pengisi sambungan dan keretakan. Nilai penetrasi dan titik lembek aspal dan ter adalah berbanding terbalik. Semakin tinggi titik lembek, maka saat pengerjaannya benda tersebut tidak akan mengalir dan semakin rendah kerentanan suhunya. Aspal dengan titik lembek yang tinggi akan lebih cocok di kondisi iklim hangat. Alasannya demi keselamatan dalam konstruksi dan penggunaannya karena kemungkinan aspal meleleh di lingkungan beriklim tinggi lebih besar (Hafizh, 2020).


III. PERALATAN

Peralatan yang digunakan dalam Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter adalah sebagai berikut.

1.       Cincin kuningan;

2.       bola baja;

3.       termometer;

4.       alat pengarah bola;

5.   dudukan benda uji, lengkap dengan pengarah bola baja dan pelat dasar yang mempunyai jarak tertentu;

6.       dan bejana gelas (beaker glass).


Gambar (1) Cincin Kuningan
Gambar (2) Bola Baja
Gambar (5) Dudukan Benda Uji

PENGUJIAN PENETRASI ASPAL

I. TUJUAN

   Pengujian Penetrasi bertujuan untuk menentukan nilai kekerasan aspal dengan melakukan pengujian penetrasi menggunakan alat penetrometer.


II. LANDASAN TEORI

       Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, dan bersifat termoplastis. Ketika dipanaskan, sebagian besar interaksi fisika-kimia di dalam aspal tersebut melemah atau bahkan hilang sama sekali. Kondisi ini membuat bagian-bagian tunggal dari rantai molekulnya menjadi lebih mudah bergerak, sehingga terjadi penurunan kekakuan dan kekentalan (viskositas).

     Penetrasi adalah salah satu parameter pengukur kepekaan aspal terhadap temperatur. Semakin rendah nilai penetrasi, semakin rendah pula tingkat ketahanan aspal terhadap perubahan temperaturnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat kepekaan aspal terhadap perubahan temperatur adalah dengan memodifikasi aspal minyak penetrasi 60/70 dengan asbuton murni (Indriyati, 2017).

 
III. peralatan

Peralatan yang digunakan dalam Pengujian Penetrasi adalah sebagai berikut.

1.     Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik dan turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,100 mm.

2.    Pemegang jarum seberat (47,5 + 0,05) gram yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi untuk peneraan.

3.    Pemberat dari (50 + 0,05) gram atau (100 + 0,05) gram masing-masing dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100,000 gram dan 200,000 gram.

4.    Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel HRC 54,000 – 60,000. Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung dengan berat jarum 2,5 + 0,05 gram.

5.       Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata.

6.      Bak perendam (waterbath), terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10,000 liter dan dapat menahan suhu 25 C dengan ketelitian lebih kurang 0,1 C. Bejana dilengkapi dengan pelat dasar berlubang-lubang terletak 50,000 m di atas dasar bejana dan tidak kurang dari 100,000 mm di bawah permukaan air dalam bejana.

7.   Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi. Tempat tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350,000 ml dan tinggi yang cukup untuk merendam benda uji tanpa bergerak.

8.  Pengatur waktu, untuk pengukuran penetrasi dengan tangan (manual) diperlukan stopwatch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan kesalahan tertinggi per 60 detik, untuk pengukuran penetrasi dengan alat otomatis, kesalahan alat tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik.

9.       Termometer bak perendam harus dikalibrasi secara periodik.



Gambar (a) Alat Penetrometer

Gambar (b) Bak Perendam (waterbath)

Selasa, 23 Agustus 2022

SEJARAH JEMBATAN SURAMADU

         Assallamualaikum wr.wb, selamat datang di blog ini teman-teman. Kalian tahu gak jembatan apa yang terpanjang di Indonesia? Yosh.. kalau tahu simpen dulu jawabannya, yuk kita bahas bareng-bareng!


     Sejarah pembangunan  Jembatan Suramadu  bermula dari ide Prof. Sedyatmo pada tahun 1960 yang baru dilaksanakan pada tahun 2003 pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri. Pembangunan jembatan ini berlangsung cukup lama hingga era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lalu diresmikan pada 10 Juni 2009. Perkiraan biaya pembangunannya mencapai 4,5 triliun rupiah.

  Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Kota Surabaya dan Madura. Jembatan ini melintasi Selat Madura dengan panjang hingga 5.438 meter dan lebar 30 meter. Jembatan ini terdiri dari 3 bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Selain itu, Jembatan Suramadu juga menyediakan 4 lajur 2 arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor di setiap sisi luar jembatan.

Bagian Jalan pada Jembatan

  1. Jalan layang (causeway) : untuk mengubungkan konstruksi jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 m pada sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1.818 m pada sisi Madura. Jalan layang ini menggunakan konstruksi penyangga PCI dengan panjang 40 m tiap bentang yang disangga fondasi pipa baja berdiameter 60 cm.
  2. Jembatan penghubung (approach bridge) : menghubungkan jembatan utama dengan jalan layang. Terdiri dari 2 bagian panjangnya masing-masing 672 m. Jembatan ini menggunakan penyangga beton kotak sepanjang 80 m tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang fondasi berdiameter 180 cm.
  3. Jembatan utama (main bridge) : terdiri dari 3 bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 m dan satu bentang utama sepanjang 434 m. Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar tingginya 140 meter. Lantai jembatan menggunakan material komposit setebal 2,4 m. Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura, jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut.

Tujuan Pembangunan


  Tujuan membangun Jembatan Suramadu adalah untuk mempercepat pengembangan sosial ekonomi wilayah Madura-Surabaya. Dimana harapannya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi, distribusi barang dan jasa serta kegiatan pariwisata.

Dampak Ekonomi dan Kependudukan


   Dengan adanya pembangunan jembatan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan pemerataan pendapatan di wilayah Surabaya dan Madura, begitu pula dengan kependudukannya mengingat wilayah Surabaya yang semakin padat dengan penduduk yang melakukan urbanisasi yang sebagian besar berasal dari wilayah Madura. Pemerintah berharap dengan adanya pemerataan ekonomi ini dapat menekan laju urbanisasi tersebut.


Sumber referensi

Sabtu, 20 Agustus 2022

SIFAT PENAMPANG DATAR

        Di dalam mekanika bahan, diperlukan operasi-operasi yang melibatkan sifat-sifat geometrik penampang batang yang berupa permukaan datar. Sebagai contoh untuk mengetahui besarnya tegangan yang tidak lain sama dengan besarnya gaya tiap satuan luas. Luas atau penampang termasuk besaran geometrik permukaan datar. Besaran-besaran yang lain antara lain momen statis, momen inersia terhadap titik berat penampang atau garis yang melalui titik berat penampang. Besaran-besaran ini masih dipengaruhi oleh letak sumbu-sumbunya, yang dikenal dengan rumus transformasi.

Contohnya :

Hitunglah luas, titik berat penampang, dan momen inersianya pada gambar di bawah ini (satuan cm).


Pembahasan nomor 1.


Pembahasan nomor 2.



     Itu saja materi dari saya, semoga bermanfaat. Apabila ada kekurangan atau saran silakan lampirkan di kolom komentar untuk membangun dan mendukung artikel pada blog ini. Terima kasih😁

Senin, 03 Januari 2022

BEBAN TERPUSAT - ANALISIS STRUKTUR

Apa itu beban terpusat ?

    Beban terpusat adalah beban yang terkonsentrasi di suatu tempat atau beban yang bekerja pada suatu titik tertentu pada suatu bagian elemen struktur. Contohnya sebagai berikut :

Dengan ketentuan :

Dengan formula :

    Supaya lebih paham, saya akan memberi sampel soal beserta penyelesaiannya mengenai beban terpusat. Simak soal dan jawaban berikut baik-baik.





Sumber referensi

https://www.coursehero.com/file/p13mg7n/a-Beban-terpusat-Beban-terpusat-adalah-beban-yang-terkonsentrasi-di-suatu/

Setiawan, Agus. (2015). Analisis Struktur. Jakarta : Penerbit Erlangga

Kamis, 30 Desember 2021

CARA MEMBUAT NOTASI DAN SIMBOL PADA GAMBAR DI AUTOCAD

    Kali ini saya akan membagikan tips untuk membuat notasi dan simbol pada gambar di autocad. Nah, sebelumnya saya mau ngasih tau dulu ni bagi para praktikan-praktikan gambar rekayasa bahwa gambar-gambar yang kita buat seperti rumah, pondasi, denah, dsb memiliki suatu ketentuan untuk memberitahu bahwa bagian-bagian pada objek yang kita gambar menunjukkan jenis bahan yang dipakai masing-masing. Entah itu objek dinding yang dibuat dengan bahan batu bata, atau objek pondasi yang dibuat dengan bahan batu kali.

 


Notasi dan Simbol yang Sering Digunakan Pada Gambar Rekayasa Teknik




Keterangan gambar :

  1. Keramik : keramik dibuat dengan hatch NET pada pattern dengan ukuran scale 3,2.
  2. Honey : honey dibuat dengan hatch HONEY dengan ukuran scale 1,65.
  3. Anstamping : pasangan batu kosong dibuat dengan perintah command spl(spline) dengan line untuk batas batu kosongnya yang diberi hatch AR-SAND. Perlu diingat bahwa bentuk pola batu kosongnya dibuat dengan bentuk tidak beraturan.
  4. Trasram : trasram dibuat dengan hatch ANSI32 pada pattern dengan angle 90 derajat-180 derajat dengan scale 0,8.
  5. Tampak Urugan Tanah : simbol ini dibuat dengan hatch LINE dengan angle 90 derajat dengan ukuran scale 1 dan 0,5 di bagian atasnya.
  6. Potongan Urugan Tanah : simbol ini dibuat dengan hatch ANSI31 dengan angle 45 derajat, dan scale 0,9. Di bagian atasnya dibuat dengan hatch EART, dan scale 0,6.
  7. Spesi : spesi dibuat dengan typeline BATTING dengan jarak antar garis CONTINUES yang disesuaikan.
  8. Beton Bertulang : beton bertulang dibuat dengan hatch ANSI35 dengan scale 1 ditambah dengan hatch AR-CONC dengan scale 0,08.
  9. Tampak Galian Tanah : simbol ini dibuat dengan hatch LINE dengan angle 90 derajat dengan ukuran scale 1 dan 0,5 di bagian bawahnya.
  10. Batu Kali : batu kali dibuat dengan hatch GRAVEL pada pattern dengan ukuran scale yang disesuaikan.
  11. Atap : atap dibuat dengan hatch AR-RSHKE dengan ukuran scale yang disesuaikan dengan besar denah rencana atap.
  12. Pasangan Batu Bata : simbol ini dibuat dengan hatch ANSI32 dengan scale 0,88.
  13. Pasir : simbol ini dibuat dengan menggunakan hatch AR-SAND pada pattern.
  14. Beton : simbol ini dibuat dengan menggunakan hatch AR-CONC pada pattern.
  15. Potongan Melintang Kayu : perlu diketahui bahwa simbol ini dibuat manual dengan perintah command spl(spline) dan umumnya dibuat dengan pola seperti gambar di atas.
  16. Muka Air : Muka Air dibuat dengan command line dengan polyline untuk membentuk segitiga lalu spline untuk membuat garis airnya. Muka air dibuat 4 macam dalam 1 simbol seperti gambar di atas.
  17. Muka Tanah Asli : Simbol tersebut dibuat dengan bentuk dinamis seperti contoh gambar di atas dengan typeline continues lalu menambahkan hatch EARTH pada pattern dengan angle 45 derajat.
  18. Potongan Galian Tanah : simbol ini dibuat dengan hatch ANSI31 dan hatch EART di bagian atasnya dengan angle 45 derajat.

  Perlu diketahui bahwa ukuran hatch skala di atas disesuaikan dengan besar kecilnya gambar Anda. Ukuran tersebut hanya menjadi acuan perbandingan sebagai gambaran simbol pada gambar.

    Itu saja materi dari saya, semoga bermanfaat. Apabila ada kekurangan atau saran silakan lampirkan di kolom komentar untuk membangun dan mendukung artikel pada blog ini. Terima kasih. 

Salam Sipil Gunadarma.



Rabu, 29 Desember 2021

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

 A. Latar Belakang

    Stratifikasi sosial adalah fenomena yang menonjol dalam kehidupan manusia. Stratifikasi sosial merupakan pembedaan status sosial masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu. Selama dalam masyarakat itu ada sesuatu yang dapat dihargai, maka barang atau sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem yang bertingkat-tingkat dalam masyarakat tersebut. 

  Barang yang dapat dihargai itu bisa berupa nominal uang, jumlah barang, kendaraan yang dimiliki, rumah, tanah, suatu usaha, jabatan, dan lain sebagainya.

    Seorang sosiolog, Pitirin A. Sorokin (1957) mengatakan bahwa sistem berlapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Seseorang yang memiliki sesuatu yang berharga yang dianggap tidak semua orang dapat memilikinya dalam jumlah yang banyak maka, orang tersebut dianggap berkedudukan lebih tinggi dalam lapisan masyarakat. Sedangkan seseorang yang tidak dapat memiliki barang berharga dalam jumlah yang banyak, mereka dianggap berkedudukan di bawah dalam lapisan masyarakat.

    Seorang ahli filsafat, Aristoteles, mengatakan bahwa dalam tiap-tiap negara terdapat tiga unsur ukuran kedudukan manusia dalam masyarakat, penduduk yang kaya, penduduk yang miskin, dan penduduk yang berada di tengah-tengahnya. Sedangkan pada masyarakat yang relatif kompleks dan maju tingkat kehidupannya, maka semakin kompleks pula sistem lapisanlapisan dalam kedudukan masyarakat itu, keadaan ini mudah untuk dimengerti karena jumlah manusia yang semakin banyak maka kedudukan, hak-hak, kewajiban, serta tanggung jawab sosial menjadi semakin kompleks pula.

B. Faktor Timbulnya Pelapisan Masyarakat

    Penilaian atau penghargaan terhadap berbagai hal dalam masyarakat dapat menimbulkan terjadinya sistem pelapisan masyarakat. Penilaian yang terkait dengan potensi jumlah atau kemampuan manusia yang tidak sama dengan manusia yang lain, yang secara otomatis sesuatu yang dianggap beharga atau bernilai lebih itu menjadi keadaan yang langka. Sehingga seseorang saling berlomba-lomba dalam meraih sesuatu yang beharga atau bernilai untuk memperoleh penghargaan yang baik dalam masyarakat yang nantinya akan berkedudukan tinggi dalam pelapisan masyarakat. Namun, hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya persaingan, iri, dengki bahkan konflik dalam masyarakat yang bersifat fisik.

Proses timbulnya pelapisan masyarakat : 

  • Terjadi dengan sendirinya. 
  • Disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.


1. Pelapisan Masyarakat yang Terjadi dengan Sendirinya

    Pelapisan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya itu bisa berupa tingkatan umur (age stratification) dan senioritas. Contoh dalam kehidupan bermasyarakat yaitu, seseorang yang usianya sudah lanjut maka dirinya, nasihat, dan pendapatnya akan lebih dihargai oleh orang-orang yang usianya lebih muda. Bahkan dalam musyawarah pendapat-pendapat para sesepuh desa dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Selain itu anak sulung (anak tertua) dalam sebuah keluarga juga diprioritaskan dalam pewarisan atau kekuasaan. Kemudian, dalam bidang pekerjaan. Biasanya karyawan yang sudah bekerja lebih lama mendapat kesempatan lebih banyak untuk memperoleh kenaikan jabatan daripada karyawan baru. Karyawan yang dipertimbangkan untuk mengisi jabatan tertentu ialah mereka yang dianggap paling senior.

    Faktor selanjutnya juga berupa kecerdasan (intellegentsia). Kecerdasan dapat membentuk 2 kelompok lapisan masyarakat. Orang-orang yang pandai biasanya dilibatkan dalam berbagai urusan, sedangkan orang-orang yang kurang pandai tidak selalu dilibatkan dalam berbagai urusan karena sifatnya yang sulit mengigat atau mudah lupa.

   Faktor ketidaksenjagan lainnya adalah kekerabatan, semakin jauh jarak seseorang dalam sumber kekerabatan maka semakin sedikit kesempatan orang tersebut dalam memperoleh warisan atau kedudukan tertentu.

    Selain itu jenis kelamin (gender) juga sangat berpengaruh dalam pelapisan masyarakat. Gender membentuk 2 kelompok tingkatan yaitu tingkat pertama laki-laki, dan tingkat kedua perempuan. Laki-laki dianggap oleh masyarakat sebagai pemimpin, pekerja, dan pengambil keputusan, Tidak jarang dalam bidang pekerjaan dimayoritasi oleh kaum laki-laki. Para pekerja perempuan pun relatif lebih banyak terdapat di strata yang lebih rendah, dengan gaji yang juga lebih kecil.

2. Pelapisan masyarakat yang Disusun untuk Mencapai Tujuan Bersama

  Dalam proses ini masyarakat dibeda-bedakan berdasarkan sesuatu yang diraihnya. Seperti stratifikasi pendidikan (educational stratification). Seseorang yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan lebih dihargi daripada individu yang tingkat pendidikannya lebih rendah atau bahkan tidak mengenyam pendidikan.

    Selain pendidikan ada juga stratifikasi pekerjaan (occupational stratification). Adanya perbedaan antara manager dengan karyawan biasa, dokter dengan perawat, jenderal dengan prajurit biasa. Manager memiliki hak dan kewajiban lebih banyak daripada seorang karyawan biasa. Karyawan biasa bisa diperintah atau disuruh melakukan pekerjaan oleh seorang manager namun seorang manager tidak bisa diperintah oleh karyawan biasa.

    Stratifikasi ekonomi (economic stratification). Dalam kehidupan bermasyarakat, materi yang dimiliki seseorang dapat membentuk adanya tingkat ekonomi. Berdasarkan penghasilan individu atau keluarga yang bisa atau tidaknya memenuhi seluruh keperluan hidup setiap harinya. Seperti pekerja kantor yang memiliki gaji di atas UMR setiap bulannya dengan petani yang upah kerjanya belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

    Sistem stratifikasi sosial yang dengan sengaja disusun untuk mencapai tujuan bersama biasanya dilakukan terhadap pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti misalnya pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata, atau suatu perkumpulan.

C. Tolak Ukur

Ukuran yang biasa dipakai untuk menggolongkan lapisan masyarakat adalah berupa :

  1. Ukuran kekayaan, pada umumnya seseorang yang harta atau materinya paling banyak akan jauh lebih dihargai dan dihormati dalam kehidupan bermasyarakat. 
  2. Ukuran kehormatan, umumnya orang yang pernah berjasa dalam kehidupan masyarakat akan jauh lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain karena dianggap sebagai tokoh masyarakat dan berada di lapisan masyarakat atas. 
  3. Ukuran kekuasaan. Seseorang yang memiliki wewenang terbesar akan ditempatkan pada lapisan masyarakat atas. 
  4. Ukuran ilmu pengetahuan. Seseorang dengan gelar kesarjanaanya akan lebih dihargai dalam masyarakat dan berada pada pelapisan masyarakat atas.
  Lapisan tertinggi dalam suatu masyarakat biasa disebut sebagai ‘elite’ masyarakat, bisa mencakup individu atau segolongan kecil yang dapat mengendalikan masyarakat banyak. Namun, tidak semua lapisan masyarakat menyukainya.

D. Bentuk-Bentuk Pelapisan Sosial 


1) Stratifikasi sosial terbuka (open social stratification)  

    Pada sistem pelapisan masyarakat terbuka, setiap individu memiliki kesempatan untuk naik lapisan serta memperkembangkan kemampuannya.

2) Stratifikasi sosial tertutup (closed stratification


    Pada sistem pelapisan masyarakat tertutup, kedudukan lapisan seseorang dalam masyarakat ditentukan berdasarkan kelahiran dan silsilah keturunannya. Misalnya seseorang yang terlahir sebagai keturunan raja atau bangsawan maka selamanya dia akan tetap berada pada lapisan atas. 
Sebagaimana menurut kitab suci orang Bali masyarakat terbagi dalam empat lapisan :
  • Kasta brahmana : merupakan kasta tertinggi untuk para golongan pemuka agama.
  • Kasta ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua.
  • Kasta vaicya : merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan ketiga.
  • Kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata yang dipandang sebagai lapisan terakhir.
    Dalam suatu penelitian, Yinger memperkirakan bahwa dalam bentuk masyarakat yang paling terbuka, yaitu masyarakat industri modern, hanya sepertiga anggota masyarakat yang statusnya lebih tinggi atau lebih rendah dari orang tuanya, sedangkan dua per tiganya adalah sama; keadaan ini sebenarnya bisa mengidentifikasi bahwa nilai-nilai yang ditanam orang tua terhadap diri anak-anak mereka masih dijadikan sebagai suatu ukuran kehidupan, mereka masih mengidentifikasikan diri terhadap segala gagasan, sikap, dan tindakan orang tuanya.

E. Unsur-Unsur dalam Pelapisan Sosial 


a) Kedudukan (status)

  Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam kelompok atau Lembaga kemasyarakatan maka akan semakin dihargai dan dihormati oleh anggota masyarakat lainnya.

Kedudukan mempunyai 2 arti :

  1. Secara abstrak kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu; dengan demikian seseorang dikatakan memiliki beberapa kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola-pola kehidupan masyarakat menyeluruh.
  2. Apabila dipisahkan dari individu yang memilikinya, kedudukan hanya merupakan kumpulan hak dan kewajiban termaksud yang hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu-individu.
Dalam masyarakat, ada tiga macam kedudukan, yaitu :

1. Ascribe status 

    Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan; kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran. Ascribe status biasanya terdapat dalam stratifikasi sosial tertutup.

2. Achieved Status

    Merupakan kedudukan yang dicapai seseorang dengan sebuah usaha. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dengan kemampuannya masing-masing. 

3. Assigned Status

    Yaitu kedudukan yang diberikan kepada seseorang dengan alasan tertentu, biasanya diberikan karena jasanya bagi masyarakat setempat. 

b) Peranan (role

      Apabila seseorang telah mengerjakan semua hak dan kewajibannya yang sesuai dengan kedudukannya maka orang itu dikatakan telah menjalankan sebuah peran. Peranan dengan kedudukan itu saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan.

  Hubungan antara peranan dengan individu dalam masyarakat merupakan hubungan sosial masyarakat. Peranan-peranan tersebut diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Suatu peranan itu mencangkup tiga hal yaitu :

  1. Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. 
  2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 
  3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang penting bagi struktur sosial. 

F. Teori dalam Pelapisan Sosial 

Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas yaitu :

  • Kelas atas (upper class
  • Kelas bawah (lower class
  • Kelas menengah (middle class
  • Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
Teori mengenai pelapisan dalam masyarakat :
  • Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
  • Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
  • Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
  • Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
  • Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

G. Pasal-Pasal yang Mengatur Tentang Persamaan Hak 

  • Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, " setiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualiannya”.
  • 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan, "setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”
  • Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 menyatakan, "Setiap orang berhak bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan dari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”.

H. Kelas Sosial 

     Pada sistem kelas adalah stratifikasi sosial yang bersifat terbuka. Setiap individu dapat naik maupun turun kelas tergantung evaluasi dari masyarakat. Karena sifatnya yang terbuka individu dapat menempati lapisan yang tinggi apabila berhasil menaikkan status sosialnya dengan melakukan usaha. 

         Dalam sistem kelas, pekerjaan tidak ditetapkan saat lahir. Meskipun keluarga dan masyarakat berperan membimbing dan dalam derajat tertentu masih cenderung menyetir pilihan karir seseorang, pilihan pribadi individu tetap berperan utama.

I. Upaya Masyarakat Untuk Mengurangi Ketidaksamaan 

  Umumnya orang-orang yang memiliki stratifikasi tertutup menunjang ketidaksamaan sosial dengan orang-orang yang memiliki stratifikasi terbuka. Karena orang-orang dengan stratifikasi terbuka menganut asas persamaan dalam sosial masyarakat sehingga tidak ada pembeda antara umur, gender, ras, agama dan etnik.

     Untuk mengurangi ketidaksamaan dalam masyarakat pemerintah menerapkan berbagai program. Dalam masyarakat kita pun terdapat berbagai usaha untuk membantu anggota masyarakat yang tidak mampu memenuhi keperluan pokok mereka. Kita mengenal antara lain, program Inpres Desa Tertinggal (IDT), program pembangunan perumahan rakyat murah bagi anggota masyarakat berpenghasilan rendah, program kredit mahasiswa, beasiswa, dan pembebasan SPP bagi siswa atau mahasiswa yang tidak mampu, pemberian subsidi kepada sekolah swasta, dan masih banyak lagi.

     Masyarakat juga berusaha mengurangi ketidaksamaan dalam masyarakat dengan jalan membatasi perbedaan antar individu. Usaha membatasi perbedaan antar individu dimulai sejak masih bayi, karena disadari bahwa keluarga merupakan sumber utama ketidaksamaan sosial.

J. Perlunya Sistem Pelapisan Sosial Dalam Masyarakat

    Pelapisan sosial merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Pelapisan sosial memberikan dampak positif jika dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, dengan adanya pelapisan sosial mayarakat dalam satu organisasi dituntut untuk dapat menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak mereka. Dengan sistem pelapisan sosial ini, maka akan terjalin kerja sama yang bersifat mutualisme.



Sumber Referensi

https://www.bahan_kuliah_stratifikasi%20sosial_upi.pdf.com
https://www.bahan_ajar_sosiologi_uny.pdf.com

PENGUJIAN TITIK LELEH DAN LEMBEK ASPAL DAN TER

 I. TUJUAN           Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter bertujuan untuk mengetahui suhu dimana aspal dan ter mulai lembek dengan menggunak...