Sabtu, 11 Februari 2023

PENGUJIAN PENETRASI ASPAL

I. TUJUAN

   Pengujian Penetrasi bertujuan untuk menentukan nilai kekerasan aspal dengan melakukan pengujian penetrasi menggunakan alat penetrometer.


II. LANDASAN TEORI

       Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, dan bersifat termoplastis. Ketika dipanaskan, sebagian besar interaksi fisika-kimia di dalam aspal tersebut melemah atau bahkan hilang sama sekali. Kondisi ini membuat bagian-bagian tunggal dari rantai molekulnya menjadi lebih mudah bergerak, sehingga terjadi penurunan kekakuan dan kekentalan (viskositas).

     Penetrasi adalah salah satu parameter pengukur kepekaan aspal terhadap temperatur. Semakin rendah nilai penetrasi, semakin rendah pula tingkat ketahanan aspal terhadap perubahan temperaturnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat kepekaan aspal terhadap perubahan temperatur adalah dengan memodifikasi aspal minyak penetrasi 60/70 dengan asbuton murni (Indriyati, 2017).

 
III. peralatan

Peralatan yang digunakan dalam Pengujian Penetrasi adalah sebagai berikut.

1.     Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik dan turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,100 mm.

2.    Pemegang jarum seberat (47,5 + 0,05) gram yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi untuk peneraan.

3.    Pemberat dari (50 + 0,05) gram atau (100 + 0,05) gram masing-masing dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100,000 gram dan 200,000 gram.

4.    Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel HRC 54,000 – 60,000. Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung dengan berat jarum 2,5 + 0,05 gram.

5.       Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata.

6.      Bak perendam (waterbath), terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10,000 liter dan dapat menahan suhu 25 C dengan ketelitian lebih kurang 0,1 C. Bejana dilengkapi dengan pelat dasar berlubang-lubang terletak 50,000 m di atas dasar bejana dan tidak kurang dari 100,000 mm di bawah permukaan air dalam bejana.

7.   Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi. Tempat tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350,000 ml dan tinggi yang cukup untuk merendam benda uji tanpa bergerak.

8.  Pengatur waktu, untuk pengukuran penetrasi dengan tangan (manual) diperlukan stopwatch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan kesalahan tertinggi per 60 detik, untuk pengukuran penetrasi dengan alat otomatis, kesalahan alat tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik.

9.       Termometer bak perendam harus dikalibrasi secara periodik.



Gambar (a) Alat Penetrometer

Gambar (b) Bak Perendam (waterbath)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGUJIAN TITIK LELEH DAN LEMBEK ASPAL DAN TER

 I. TUJUAN           Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter bertujuan untuk mengetahui suhu dimana aspal dan ter mulai lembek dengan menggunak...